TUGAS TAKSONOMI TUMBUHAN TINGGI
DESKRIPSI TUMBUHAN TEGAKAN
DI HUTAN KOTA MALABAR MALANG
DESKRIPSI TUMBUHAN TEGAKAN
DI HUTAN KOTA MALABAR MALANG
Dosen Pengampu :
1. Drs. Sulisetijono, M.Si
2. Ainun Nikmatin Laily, M.Si
Di susun Oleh Kelompok 3 :
1. Rohana Imawati (10620013)
2. Kholifah (10620022)
3. Nurul Mawaddah (10620023)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
MARET, 2012
1. LATAR BELAKANG
Hutan merupakan suatu ekosistem alam yang saling berhubungan, dalam hutan banyak terdapat berbagai macam tumbuhan, namun sayangnya akhir-akhir ini hutan yang awalnya sejuk berubah menjadi hutan-hutan beton yang sangat panas. padahal untuk melangsungkan kehidupan dibutuhkan adanya keseimbangan ekosistem. dan Allah telah bersabda dalam surat Az-zumar ayat 21
“Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkanNya dengan air itu tanaman-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikannya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” (Az-Zumar : 21)
Al-Quran merupakan sumber dari segala ilmu, dari ayat diatas telah diterangkan bawasanya Allah telah menciptakan tumbuhan sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal, kita bisa mempelajari anatomi, taksonomi, dan deskripsi dari tumbuhan-tumbuhan tersebut. penelitisn ini dilaksanakan di Hutan kota Malabar Malang, yang terletak di jalan Malabar.
2. TUJUAN
Tujuan dari dibuatkannya makalah ini adalah, untuk mengidentifikasi dan mendiskripsikan tumbuhan-tumbuhan tegakan yang terdapat di hutan kota, yang meliputi habitat, habitus, manfaat, dan morfologi dari tumbuhan-tumbuhan tersebut.
3. LOKASI
Tempat : Hutan kota Malabar Malang, jalan Malabar Malang
Tanggal Penelitian : Sabtu, 17 Maret 2012
Jenis Tumbuhan Tegakan :
1. Palem (Hyophorbe sp.)
2. cemara (Casuarina sp.)
3. Pohon Jati (Tectona grandis L.f.)
4. Pohon Beringin (Ficus benjamina L)
5. Pohon Kelapa (Cocos nucifera L.)
6. Pohon Pinus (Pinus markusii)
4. PEMBAHASAN
A. TUMBUHAN PALEM ( Hyophorbe sp.)
a. Klasifikasi
Kingdom: Plantae Subkingdom: Tracheobionta Super Divisi: Spermatophyta Divisi: Magnoliophyta Kelas: Liliopsida Sub Kelas: Arecidae Ordo: Arecales Famili: Arecaceae Genus: Hyophorbe Spesies: Hyophorbe sp. (Plantamor. 2012) |
(Hutan kota Malabar, 2012)
b. Habitat
Sangat baik tumbuh di daerah hangat dengan sinar matahari penuh dan suplai air yang melimpah pada tanah subur. Dapat tumbuh dari pantai – 1400 m dpl. Tumbuh liar di hutan primer atau sekunder, banyak dijumpai di sekitar perkampungan. (Flora kita, 2012)
Tumbuhan paku merupakan Tumbuhan yang hidup didaerah tropis dan subtropics. pada saat pertumbuhan dibutuhkan penyinaran matahari penuh. media tanam dari tumbuhan pale mini adalah tanahnya banyak mengandung pasir dan akarnya tidak suka dengan air. Palem dapat tumbuh mulai dari daratan rendah sampau dengan daratan tinggi. (Nazaruddin, 1997)
c. Habitus
Habitus Tumbuhan Palem waktu hidupnya adalah tegak Perawakannya adalah pohon
d. Deskripsi
Palem pohon yang tidak bercabang-cabang dan tunggal, mati setelah berbunga, bisa mencapai 20 m.dengan diameter 30-65 cm. Batang ditutupi oleh bekas pangkal tangkai daun dan serat-serat panjang berwarna hitam keabu-abuan. Daun menyirip dengan panjang 6- 10 m, tangkai daun 1-1,5 m dengan pelepah daun pada pangkalnya. Perbungaan berumah satu, tumbuh di antara ketiak daun, merunduk kadang-kadang lebih dari 2 m panjangnya, bunga betina ada di ujung dan bunga jantan tumbuh di bagian bawah batangnya. Buahnya seperti buah batu, bulat sampai bulat telur dengan panjang 5-8 cm, berdaging, terdiri dari 2 - 3 biji berwarna hitam. (Nazaruddin, 1997)
e. Manfaat
Semua bagian tumbuhan palem dapat dimanfaatkan untuk banyak produk. Batang mengandung teras pati yang lunak dengan banyak serabut kasar dan berkayu; pati dapat diekstrak dari empulur batang. Produk makanan yang berasal dari pati biasanya untuk membuat makanan khusus seperti `bakso` (Indonesia), dan tempoyak yang dibuat dari palem kumbang (Rynchophorus ferrugineus) yang dibusukkan pada batang-batang yang jatuh dan dapat dimakan secara segar, digoreng atau dikukus. Produk utama lainnya yang berasal dari sadapan tangkai perbungaan adalah sari beraroma manis:nira (bentuk segar) dan toddy (bentuk fermentasi), cuka dihasilkan dari fermentasi yang terus menerus, alkohol dapat disuling dari anggur palem dan khamir yang dibuat dari residu yang disimpan selama fermentasi. Pohon aren dapat menghasilkan gula aren. Gula aren dipakai sebagai bahan pembantu untuk menimbulkan warna, memperkuat ketahanan warna dari pewarna alami. Selain itu gula aren dicampur dengan air dan kapur dipergunakan untuk nyareni. Gula aren juga dipakai untuk memberi warna coklat makanan. Daun-daun muda yang tetap berwarna putih, dimakan seperti kubis.`Kolang kaling` (Indonesia) dibuat dengan memasak endosperma putih dari biji-biji yang belum masak dengan gula. Serabut yang dikumpulkan dari akar, empulur batang, tangkai daun dan disekeliling batang (panjang dan berwarna hitam-kelabu=`ijuk`, Indonesia), dapat digunakan untuk berbagai keperluan misalnya: tali pada kapal, pelindung kayu dalam tanah dan dalam air laut, keranjang, konstruksi atap, untuk mengikat, sikat, sapu, jaring ikan, perangkap dan tikar. Bulu keras dan kuat diantara serabut-serabut tipis dekat pangkal daun digunakan sebagai pena, anak panah, suluh, bahan bakar bahan-bahan yang berbau. Sedangkan akar-akar yang tumbuh dari pangkal batang kadang-kadang dijadikan papan berserabut untuk pembudidayaan anggrek. Pinak daun digunakan untuk membuat keranjang basket, tangkai daun untuk sapu dan tusuk sate, sedangkan yang masih muda bisa dimakan. Tangkai daun yang besar dapat digunakan sebagai kayu bakar, tongkat dan alat-alat musik.Kayu berwarna hitam dan kuning yang berasal dari batangnya digunakan untuk ubin, peralatan rumah tangga, alat-lat pegangan dan sebagai kayu bakar yang bernilai tinggi. Akar mudanya untuk mengobati batu ginjal, sedangkan yang tua untuk sakit gigi, gula untuk pencahar dan daging yang ada diantara pelepah daun untuk mempercepat pemulihan luka bakar. Di daerah-daerah tertentu gula pohon palem dibayarkan sebagai mas kawin. (Florakita, 2012)
B. TUMBUHAN CEMARA (Casuarina sp.)
a. Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Hamamelidae
Ordo: Casuarinales
Famili: Casuarinaceae
Genus: Casuarina
Spesies: Casuarina sp.
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Hamamelidae
Ordo: Casuarinales
Famili: Casuarinaceae
Genus: Casuarina
Spesies: Casuarina sp.
(hutan kota Malabar. 2012) (Plantamor, 2012)
b. Habitat
Pohon cemara atau pine (pinus ) merupakan pohon dari family Pinaceae yang bisa kita temukan di mana saja dan kapan saja asalkan daerah itu tanahnya berpasir berkapur , banyak air ataupun yang mempunyai kadar keasaman cukup tinggi.
c. Habitus
habitus atau perawakan dari pohon cemara (Casuarina sp.) adalah Pohon
d. Deskripsi
Tumbuhan cemara termasuk dalam klasifikasi tumbuhan berbiji. Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji , phyton=tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyer bukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan. (Dadang
,2012)
e. Manfaat
mempunyai daya jual yang sangat tinggi dalam industri perkayuan. Semua bagian pohon cemara bisa dimanfaatkan mulai dari kayu,getah , ranting,biji hingga daunnya mempunyai kegunaan yang bernilai ekonomi tinggi.
Pohon cemara juga banyak digunakan sebagai tanaman hias di taman atau di halaman rumah.
C. TUMBUHAN JATI (Tectona grandis L.f.)
a. Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Lamiales
Famili: Lamiaceae
Genus: Tectona
Spesies: Tectona grandis L.f.
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Lamiales
Famili: Lamiaceae
Genus: Tectona
Spesies: Tectona grandis L.f.
(Hutan kota Malabar. 2012) (Plantamor. 2012)
b. Habitat
Habitat dari pohon jati ( Tectona grandis L.f.) adalah ditanah dan tempat yang ada cahaya matahari, karena dia bersifat Autotrof
c. Habitus
Habitus dari pohon jati (Tectona grandis L.f.) adalah Pohon
d. Deskripsi
Pohon cemara mempunyai bentuk daun yang runcing. Daunnya yang runcing berguna untuk mengurangi penguapan. Bentuk daun tersebut merupakan adaptasi pohon cemara terhadap lingkungan yang panas.
e. Manfaat
Jati berfungsi untuk mendukung kesuburan tanah. Ini karena akar pepohonan dalam hutan jati tumbuh melebar dan mendalam. Pertumbuhan akar ini akan membantu menggemburkan tanah, sehingga memudahkan air dan udara masuk ke dalamnya. Tajuk (mahkota hijau) pepohonan dan tumbuhan bawah dalam hutan jati akan menghasilkan serasah, yaitu jatuhan ranting, buah, dan bunga dari tumbuhan yang menutupi permukaan tanah hutan. Serasah menjadi bahan dasar untuk menghasilkan humus tanah. Berbagai mikroorganisme hidup berlindung dan berkembang dalam serasah ini. Uniknya, mikroorganisme itu juga yang akan memakan dan mengurai serasah menjadi humus tanah. Serasah pun membantu meredam entakan air hujan sehingga melindungi tanah dari erosi oleh air. Dengan kata lain, pohon jati sebagai penyangga ekosistem.
Tumbuhan jati juga banyak dimanfaatkan sebagai peneduh, penyimpan air, penyerap karbon dioksida, dan juga terdapat oksigen didalamnya, oleh karena itu dapat bermanfaat sebagai sumber oksigen.
Tumbuhan jati juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuat furniture kayu. seperti almari, meja kursi dan perabotan-perabotan kayu lainnya. kayu jati tersebut tahan lama.
D. TUMBUHAN BERINGIN (Ficus benjamina L.)
a. Klasifikasi
Kingdom:Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Urticales
Famili: Moraceae
Genus: Ficus
Spesies: Ficus benjamina L.
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Urticales
Famili: Moraceae
Genus: Ficus
Spesies: Ficus benjamina L.
(Hutan Kota Malabar. 2012) (Plantamor. 2012)
b. Habitat
tumbuh di tanah dan ada yang bersifat hemi-epifit. Beringin merupakan tanaman yang memiliki kemampuan hidup dan beradaptasi dengan bagus pada berbagai kondisi lingkungan. Selain itu juga sering dijupai di kawasan hutan
Beringin merupakan tanaman yang mampu hidup di berbagai macam kondisi lingkungan yang ekstrim, salah satunya adalah diatas batu. Dengan akar yang kuat tanaman tersebut mampu mecengkram batu yang besar dan menahannya agar tidak jatuh ke bawah.
c. Habitus
habitus atau perawakan dari pohon Beringin ( Ficus benjamina L.) adalah Pohon
d. Deskripsi
Pohon besar, diameter batang bisa mencapai 2 m lebih, tinggi bisa mencapai 25 m. Batang tegak bulat, permukaan kasar, coklat kehitaman, keluar akar menggantung dari batang. Daun tunggal, lonjong, hijau, panjang 3 - 6 cm, tepi rata, letak bersilang berhadapan. Bunga tunggal, keluar dari ketiak daun, kelopak bentuk corong, kuning kehijauan. Buah buni, bulat kecil, panjang 0.5 - 1 cm Perbanyakan dengan bij.
struktur perakarannya yang dalam dan akar lateral yang mencengkeram tanah dengan baik
e. Manfaat
Manfaat dari pohon beringin (Ficus benjamina L.) sebagai indikator proses terjadinya suksesi hutan. Selain itu beringin dengan sistem perakaran yang kuat dan dalam merupakan tanaman yang mampu menjadi penahan erosi tanah. beringin juga berfungsi sebagai tanaman yang mampu meningkatkan biodiversity pada kawasan produksi.
E. POHON KELAPA (Cocos nucifera L.)
a. Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Sub Kelas: Arecidae
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae
Genus: Cocos
Spesies: Cocos nucifera L.
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Sub Kelas: Arecidae
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae
Genus: Cocos
Spesies: Cocos nucifera L.
(Hutan Kota Malang. 2012) (Plantamor. 2012)
b. Habitat
Kelapa tumbuh diatas permukaan tanah,kelapa tahan atau bisa hidup didaerah yang panas. sinar matahari sangat dibutuhkan untuk fotosintesis dan pertumbuhan tumbuhan.
c. Habitus
habitus dari pohon kelapa (Cocos nucifera L.) adalah pohon
d. Deskripsi
Batang tunggal atau kadang-kadang bercabang.Akar serabut, tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahan berpasir pantai. Batang beruas-ruas namun bila sudah tua tidak terlalu tampak, khas tipe monokotil dengan pembuluh menyebar (tidak konsentrik), berkayu. Kayunya kurang baik digunakan untuk bangunan. Daun tersusun secara majemuk, menyirip sejajar tunggal, pelepah pada ibu tangkai daun pendek, duduk pada batang, warna daun hijau kekuningan. Bunga tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea; terdapat bunga jantan dan betina, berumah satu, bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal. Buah besar, diameter 10 cm sampai 20 cm atau bahkan lebih, berwarna kuning, hijau, atau coklat; buah tersusun darimesokarp berupa serat yang berlignin, disebut sabut, melindungi bagian endokarp yang keras (disebut batok) dan kedap air; endokarp melindungi biji yang hanya dilindungi oleh membran yang melekat pada sisi dalam endokarp. Endospermium berupa cairan yang mengandung banyak enzim, dan fase padatannya mengendap pada dinding endokarp ketika buah menua; embrio kecil dan baru membesar ketika buah siap untuk berkecambah (disebut kentos).
e. Manfaat
Akar kelapa menginspirasi penemuan teknologi penyangga bangunan Cakar Ayam(dipakai misalnya pada Bandar Udara Soekarno Hatta) olehSedijatmo.Batangnya, yang disebut glugudipakai orang sebagai kayu dengan mutu menengah, dan dapat dipakai sebagai papan untuk rumah. Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah dikeringkan. Daun muda kelapa, disebut janur, dipakai sebagai bahan anyaman dalam pembuatan ketupat atau berbagai bentuk hiasan yang sangat menarik, terutama oleh masyarakatJawa dan Bali dalam berbagai upacara, dan menjadi bentuk kerajinan tangan yang berdiri sendiri (seni merangkai janur). Tangkai anak daun yang sudah dikeringkan, disebut lidi, dihimpun menjadi satu menjadi sapu.Tandan bunganya, yang disebut mayang (sebetulnya nama ini umum bagi semua bunga palma), dipakai orang untuk hiasan dalam upacara perkawinan dengan simbol tertentu. Bunga betinanya, disebut bluluk (bahasa Jawa), dapat dimakan. Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga, disebut (air) nira atau legèn (bhs. Jawa), dapat diminum sebagai penyegar atau difermentasi menjadi tuak. Bagian dalam tempurung kelapa, memperlihatkan "daging" buah kelapa.
Buah kelapa adalah bagian paling bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarpyang berupa serat-serat kasar, diperdagangkan sebagai bahan bakar, pengisijok kursi, anyaman tali, keset, serta media tanam bagi anggrek. Tempurungatau batok, yang sebetulnya adalah bagian endokarp, dipakai sebagai bahan bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku berbagai bentukkerajinan tangan. Es kelapa muda atau es degan.
Endosperma buah kelapa yang berupa cairan serta endapannya yang melekat di dinding dalam batok ("daging buah kelapa") adalah sumber penyegar populer. Daging buah muda berwarna putih dan lunak serta biasa disajikan sebagai es kelapa muda atau es degan. Cairan ini mengandung beraneka enzim dan memilki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang. Beberapa kelapa bermutasi sehingga endapannya tidak melekat pada dinding batok melainkan tercampur dengan cairan endosperma. Mutasi ini disebut(kelapa) kopyor. Daging buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras. Sarinya diperas dan cairannya dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan dikeringkan serta menjadi komoditi perdagangan bernilai, disebut kopra. Kopra adalah bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Cairan buah tua kelapa biasanya tidak menjadi bahan minuman penyegar dan merupakan limbah industri kopra. Namun demikian dapat dimanfaatkan lagi untuk dibuat menjadi bahan semacam jelly yang disebutnata de coco dan merupakan bahan campuran minuman penyegar. Daging kelapa juga dapat dimanfaatkan sebagai penambah aroma pada daging serta dapat dimanfaatkan sebagai obat rambut yang rontok dan mudah patah.
F. POHON PINUS (Pinus merkusii)
a. Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Coniferophyta
Kelas: Pinopsida
Ordo: Pinales
Famili: Pinaceae
Genus: Pinus
Spesies: Pinus merkusii
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Coniferophyta
Kelas: Pinopsida
Ordo: Pinales
Famili: Pinaceae
Genus: Pinus
Spesies: Pinus merkusii
(Hutan Kota Malabar. 2012) (Plantamor. 2012)
b. Habitat
Pinus merkusii umum tumbuh di Sumatra utara hingga ketinggian 2000 m dpl.
c. Habitus
Habitus atau perawakan tumbuhan Pinus (Pinus merkusii) adalah pohon, termasuk dalam tumbuhan reklamasi atau perintis.
d. Deskripsi
Pohon besar dengan tinggi mencapai 50(—70) m, berbatang lurus dan bulat, berdiamater rata-rata 55 cm tapi terkadang dapat mencapai hingga 140 cm; daun-daun berbentuk jarum, ramping namun kaku, dan tersusun berpasangan (needles in pairs), panjang daun 16—25 cm, strobilus muncul soliter atau berpasangan dan posisinya terhadap batang hampir duduk, strobilus berbentuk silinder dengan panjang 5—11 cm, strobilus segera gugur setelah merekah hingga mencapai bentuk bulat telur; sisik-sisik strobilus berbentuk persegi panjang dengan permukaan yang halus sedangkan bagian ujung strobilus agak bulat pejal; biji kecil bersayap mudah gugur dengan panjang sekitar 2.5 cm. (Florakita. 2012)
e. Manfaat
Pohon Pinus umumnya digunakan sebagai sumber bahan bangunan, pulp dan juga campuran dalam pembuatan kertas. Penanaman pohon Pinus dapat menghambat pertumbuhan alang-alang dengan baik. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan yang dapat digunakan untuk memulihkan kembali lahan-lahan kritis.
5. DAFTAR PUSTAKA
Amirullah, Andi. 2012. Budi daya Palem. http://amiere.multiply.com/journal/item/
Dadang Setiawan. 2010. http://green.kompasiana.com/penghijauan/2010/10/18/ mengenal-tumbuhan-cemara/
Florakita. 2012. http://www.proseanet.org/florakita/browser.php?docsid=685
Nazaruddin, Ir. 1997. Palem Hias. Jakarta : Penebar Swadaya
Plantamor. 2012. http://www.plantamor.com
http://hatinyatanamanhias.blogspot.com/
BalasHapussaling mempelajari terima kasih sudah di ijinkan mampir