A. Jahe dalam Al-Qur’an
Dalam Al-Qur’an surat (QS Al Insaan: 17-20). Berbunyi
tböqs)ó¡çur $pkÏù $Uù(x. tb%x. $ygã_#zÏB ¸xÎ6pgUy ÇÊÐÈ $YZøtã $pkÏù 4£J|¡è@ WxÎ6|¡ù=y ÇÊÑÈ * ß$qäÜtur öNÍkön=tã ×bºt$ø!Ír tbrà$©#sC #sÎ) öNåktJ÷r&u öNåktJö6Å¡ym #Zsä9÷sä9 #YqèVZ¨B ÇÊÒÈ #sÎ)ur |M÷r&u §NrO |M÷r&u $\KÏètR %Z3ù=ãBur #·Î7x. ÇËÉÈ
Allah berfirman, “Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe (yang berasal dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil. Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan. Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar”. (QS Al Insaan: 17-20).
Al-Qur’an menyebut jahe dengan “zanjabil” dan dikisahkan kelak para penghuni surga akan diberikan minuman yang campurannya adalah jahe dari mata air “salsabil”. Abu Nu’aim meriwayatkan dari hadits Abu Said Al Khudri RA bahwa ia menceritakan, “Raja Romawi preña menghadiahkan kepada Rasulullah SAW satu karung jahe. Beliau memberikan kepada setiap orang satu potong untuk dimakan, dan aku juga mendapatkan satu potong untuk kumakan”. Hal ini dilakukan Nabi karena beliau mengetahui khasiat jahe dan ingin semua sahabatnya merasakan manfaat dari tanaman ini.
Bagi kita yang hidup di Indonesia,rempah-rempah yang disebut jahe ini tentu tidak asing lagi. Disamping lazim digunakan sebgai bumbu masak,sari jahe jika diseduh dengan air panas dan di tambah sedikit pemanis,maka jadilah minuman yang sedap dan menghangatkan. Tentu,akar rimpang tercatat dalam Al-Qur'an dan disebut "minuman surga" ini,diminati bukan hanya karena kelezatannya. Lebih dari itu, Allah Subhanahu wa Ta'ala (SWT) telah menciptakan jahe sebgai rempah kaya akan kandungan kimia yang bermanfaat bagi nutrisi dan obat-obatan. Para ulama, sudah mengenal sejak lama bahwa jahe bisa digunakan sebagai obat beberapa penyakit. Dalam Al Adab As Syar'iyah (3/28),Ibnu Muflih Al hanbali (763H) menjelaskan bahwa rempah-rempah yang popule di dunia Arab dengan sebutan zanjabil ini bisa menghilangkan gangguan pencernaan yang disebabkan jumlah udara gas yang berlebihan di dalam perut.Selain itu,juga mengurangi resiko yang disebabkan oleh makanan yang beku dan kenyal,serta membantu memudahkan proses pencernaan. Pandangan para ulama itu juga diakui oleh dunia farmasi modern. Karena jahe mampu memblok serotonim, yakni senyawa yang menyebabkan perut berkontraksi.Juga kandungan gingeros yang ada dalam jahe bisa digunakan sebagai peringan rasa sakit.Hasilnya,rempah-rempah yang memiliki nama latin Zingiber offcinale ini amat bermanfaat bagi penderita penyakit diabetes militus,karena bisa menurunkan glukosa,kolesterol, dan kadar protein dalam air seni secara signifikan.
B. Jahe

Adapun sistem klasifikasi pada jahe, yaitu:
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus: Zingiber
Spesies: Zingiber officinale Rosc.
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus: Zingiber
Spesies: Zingiber officinale Rosc.
Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di negara kita. Jahe merupakan salah satu rempah-rempah penting. Rimpangnya sangat luas dipakai, antara lain sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biscuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe juga digunakan dalam industri obat, minyak wangi dan jamu tradisional. Jahe muda dimakan sebagai lalaban, diolah menjadi asinan dan acar. Disamping itu, karene dapat memberi efek rasa panas dalam perut, maka jahe juga digunakan sebagai bahan minuman seperti bandrek, sekoteng dan sirup.
Jahe, yang nama ilmiahnya Zingiber officinale, banyak digunakan sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan. Begitu akrabnya kita dengan tanaman ini, hingga tiap daerah di Indonesia mempunyai sebutan sendiri-sendiri bagi jahe. Di Aceh jahe disebut “halia”, di Batak Karo dikenal dengan “bahing”. Masyarakat Sumatera Barat menamainya “sipadeh” atau “sipodeh” dan di Lampung disebut “jahi”. Di Jawa, Sunda dan Madura sebutannya adalah “jae”, “jahe”, dan “jhai”. Sementara orang Bugis dan Irian menyebutnya “pese” dan “lali”.
Jahe tergolong tanaman herba, tegak, dapat mencapai ketinggian 40 – 100 cm dan dapat berumur tahunan. Batangnya berupa batang semu yang tersusun dari helaian daun yang pipih memanjang dengan ujung lancip. Bunganya terdiri dari tandan bunga yang berbentuk kerucut dengan kelopak berwarna putih kekuningan.
Akarnya sering disebut rimpang jahe berbau harum dan berasa pedas. Rimpang bercabang tak teratur, berserat kasar, menjalar mendatar. Bagian dalam berwarna kuning pucat.
Rimpang jahe mengandung senyawa kimia berupa Ginger oil, minyak terbang, limonele, alfa-linolenat dan tepung kanji. Khasiat jahe di antaranya sebagai anti-inflamasi, anti-tromotik, anti-karsinogen dan anti-tumor. Selain itu, jahe juga dapat menyembuhkan batuk kering menahun, gatal-gatal, luka lecet, luka bakar, luka tikam, gigitan ular serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Jahe mengandung dua enzim pencernaan yang penting. Pertama, protease yang berfungsi memecah protein. Kedua, lipase yang berfungsi memecah lemak. Kedua enzim ini membantu tubuh mencerna dan menyerap makanan.Jahe sekurangnya mengandung 19 komponen bio-aktif yang berguna bagi tubuh. Komponen yang paling utama adalah gingerol yang bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung.
Gingerol diperkirakan juga membantu menurunkan kadar kolesterol. Memblok serotonin, yaitu senyawa kimia pembawa pesan. Senyawa ini menyebabkan perut berkontraksi, sehigga timbul rasa mual. Misalnya pada orang yang mengalami mabuk perjalanan. Jadi, untuk mencegah mabuk perjalanan, ada baiknya minum wedang jahe sebelum bepergian. Caranya: pukul-pukul jahe segar sepanjang 1 ruas jari, masukkan dalam satu gelas air panas. Beri madu secukupnya, lalu minum. Bisa juga menggunakan sepertiga sendok teh jahe bubuk, atau kalau tahan, makan dua kerat jahe mentah. Membuat lambung menjadi nyaman, dan membantu mengeluarkan angin. Bisa meringankan kram perut saat menstruasi atau kram akibat terlalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak. Membantu tubuh melawan pilek dan flu. Jahe mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar