LAPORAN PENGAMATAN
JENIS SPESIES TUMBUHAN PAKU
DI CUBAN RAIS MALANG
JENIS SPESIES TUMBUHAN PAKU
DI CUBAN RAIS MALANG
Dosen Pengampu :
- Drs. Sulisetijono, M.Si
- Ainun Nikmatin Laily, M.Si
Di susun Oleh Kelompok 3 :
- Rohana Imawati (10620013)
- Kholifah (10620022)
- Nurul Mawaddah (10620023)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPENDAHULUAN
Jenis tumbuhan di Indonesia ini sangat beragam dengan jumlah spesies yang sangat besar. salah satunya adalah tumbuhan paku (pteridophyta). tumbuhan paku dapat digolongkan sebagai Tumbuha Tingkat Rendah atau dapat pula digolongkan menjadi Tumbuhan Tingkat Tinggi, tergantung sifat yang digunakan sebagai dasar.
Tumbuhan paku umumnya hidup di tanah yang lembab, ada juga yang epifit. Allah telah berfirman dalam Al-Quran yakni: “Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata”(QS.Al-qaaf; 7). hal tersebut menunjukkan bahwa Allah yelah menciptaka berbagai macam tumbuhan yang akan bermanfaat bagi makhluk hidup. oleh karena itu sebagai Mahasiswa yang sainstis serta ulul albab kita melaksanakan observasi di Cuban Rais untuk mengetahui spesies tumbuhan paku yang ada didalamnya.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam observasi ini adalah:
- Spesies paku apa saja yang terdapat di Cuban Rais?
- Bagaimana klasifikasi spesies tumbuhan paku tersebut?
- Bagaimana habitat, serta deskripsi spesies paku tersebut?
1.3 Tujuan
Tujuan diadakannya observasi ini adalah:
- untuk mengetahui jenis spesies paku yang ada di Cuban Rais.
- untuk mengetahui klasifikasi spesies tumbuahn paku yang ditemukan.
- untuk mengetahui habitat serta deskripsi dari masing-masing spesies yang ditemukan.
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Waktu dan TempatObservasi tentang jenis spesies tumbuhan paku dilaksanakan pada hari Minggu. 18 Maret 2012, Pukul 07.00 WIB dan bertempat di Wana Wisata Cuban Rais KBM-WBU Malang.
Cuban Rais sendiri adalah bumi perkemahan. Jarak tempuh dari Bumi Perkemahan ke Air Terjun sekitar 1,5 sampai 2 jam. akses jalan kesana cukup kecil, jalanan berbatu bahkan beberapa kali harus menyeberang sungai-sungai kecil berbatu. Di sebelah terdapat jurang menganga sedalam mungkin sekitar 50-75 meteran. Jadi harus ekstra hati-hati. Sepanjang perjalanan terdapat pohon-pohon yang cukup rimbun, dan juga banyak ditemukan tumbuhan paku. Terkadang kita harus menyingkirkan pohon perdu yang merintangi jalan. Jalanan naik terus tapi tidak terlalu terjal.
- obyek ini bisa dibilang belum banyak yang mengakses. suhu disana sangat dingin. sekitar 26 derajat Celsius. tanah disana juga lembab. kawasan Cuban Rais ini termasuk berada diikawasan dataran tinggi, dan dikelilingi oleh banyak bukit.
2.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah menggunakan metode jelajah, yakni kita menelusuri jalan setapak di kawasan Cuban Rais sambil mengamati tumbuhan paku di sekitar kawasan, setelah itu spesies paku yang ditemukan difoto dan ditulis cirri-ciri morfologi serta habitatnya. setelah sampai dirumah baru kita bandingkan dengan literature serta browshing.
2.3 Alat
Alat yang digunakan adalah Kamera dan alat tulis
BAB III
PEMBAHASAN
Spesies tumbuhan paku yang ditemukan di Kawasan Cuban Rais ada 3, spesies tersebutsebagai berikut :PEMBAHASAN
- 1. Nephrolepis sp.
- a. Klasifikasi
Kingdom Plantae (tumuhan)
Subkingdom Tracheobionta (berpembuluh)
Divisio pteridophyta (tumuhan paku)
Kelas pteridopsida
Subkelas polypoditae
Ordo polypodiales
Familia dryopteridaceae
Genus Nephrolepis
Spesies Nephrolepis sp. - b. Habitat
Nephrolepis pada umumnya hidup ditanah tapi ada juga yang hidup secara epifit. Nephrolepis dapat ditemukan pada dataran tinggi, daerah kering seperti padang pasir, daerah berair atau area-area terbuka. Selain itu dapat ditemukan 4 tipe habitat Nephrolepis yaitu, hutan rindang yang memiliki celah permukaan berkarang, khususnya yang terlindung dari sinar matahari, terdapat di daerah rawa dan tergenang air, dan tumbuh sebagai epipit pada pohon-pohon tropik. - c. Daun
Daun pada spesies ini terdapat percabangan pada tulang daun. Ujung dari urat daunnya yang menjari tidak sampai menyentuh tepi daun dan bebas, pada ujung urat daun perdapat sporangium yang tertata dengan rapi disepanjang tepi daun.
Daun tumbuhan paku ada beberapa macam, yaitu tropofil (daun khusus untuk fotosintesis, tidak mengandung spora), sporofil (daun penghasil spora), dan yang kecil-kecil disebut mikrofil, dan yang besar disebut makrofil. Pada spesiens ini daunnya ternasuk mikrofol. Ujungnya seringkali bebas, ada yang tidak mencapai tepi, sampai atau sangat dekat dengan tepi atau bahkan sampai diluar tepi daun seperti pada Hymenophyllaceae. Tumbuhan ini memiliki permukaan daun yang halus dan besisik. Ukuran pada umumnya panjang mencapai 2cm dengan lebar 1cm. Bentuk daun menjorong dan ujungnya terbelah, sedangkan pada tepi daunnya bergerigi.selain itu spesies ini juga mempunyai ental yang bertumpuk di atas permukaan, yaitu adanya daun muda yang mengulung. Pada umumnya neprhrolepis memiliki daun berwarna hijau sebagai organ fotosintesis, serta memiliki hidatoda pada sisi atas daun. Daun-daun ini dibagi menjadi 3 tipe ;
1.Tropofil, daun yang menghasilkan gula untuk fotosintesis.
2.Sporofil, daun yang menghasilkan spora untuk perkembangbiakan.
3. Bropofil, daun yang menghasilkan lebih banyak spora, lebih besar dari daun-daun yang lain. - d. Batang
Batang Nephrolepis berbentuk bulat, tetapi pada spesies ini terdapat seperti lekukan dipermukaannya sepanjang batang tersesut. umumnya merupakan tanaman kecil dengan sedikit daun, tingginya kurang dari 0.5m tinggi. Warna batang kecoklatan.permukaan halus akan tetapi seperti tedapat rambut-rambut yang sangat halus pada batangnya. - e. Akar
Umumnya tumbuhan ini memiliki akar yang serabut, begitu juga pada spesies Nephrolepis sp. memiliki akar yang tumbuh di bawah permukaan tanah, bersifat non fotosintesis, befungsi menyerap air dan nutrisi dari tanah. Akar-akar ini menyerabut dan strukturnya sangat kecil. - f. Sporangium
Umumnya susunan letak sporangium, (spora dihasilkan didalam kotak spora) paku
- Sorus : sporangium dalam kotak sporangia terbuka atau berpenutup (indusium).
- Strobilus : sporangia, membentuk suatu karangan bangun kerucut bersama sporofilnya.
- Sporokarpium : sporangia dibungkus oleh daun buah (karpelium).
Pada spesies ini sori atau sorus terletak di permukaan daun, lebih tepatnya pada ujung urat daun dan tertata dengan rapi di tepi daun sehingga mengelilingi daun tersebut.
- g. Reproduksi Nephrolepis
- Fase sporofit (diploid) yang menghasilkan spora haploid melalui pembelahan miosis.
- Spora tersebut tumbuh melalui bagian selnya menjadi gametofit, untuk fotosistesis protalus.
- Gametofit tersebut menghasilkan gamet (sel sperma dan sel telur) melalui pembelahan mitosis.
- Selanjutnya sperma membuahi sel telur dengan cara manggabungkan diri pada protalus.
- Pembuahan sel telur menghasilkan zigot yang diploid dan berkembang melalui pembelahan miosis sehingga menjadi sporofit (tumbuhan Nephrolepis).
- h. Siklus hidup
- i. Manfaat
Selain sebagai tanaman hias, Nephrolepis ini memiliki manfaat yang istimewa khususnya pada Nephrolepis Exaltata, pelitian Badan Antariksa AS (NASA) menyebutkan tanaman ini sebagai penyerap paling efektif, terutama formaldehid, xylene, trichlloroethylen, dan karbon monoksida. NASA bahkan merekomendasi tanaman ini diletakkan dalam ruangan, karena mampu menyerap formaldehid dari tembok maupun furniture. Selain mudah dikembangkan, mudah perawatannya, tanaman ini pun relative murah harganya. Selain itu dari segi ekonomi, Nephrolepis memilki manfaat :
2. Dapat mengobati kanker perut.
3. Digunakan sebagai bahan bangunan di derah-daerah tropis.
4. Sebagai sayur-sayuran.
- 2. Adiantum vevustum
- a. Klasifikasi ilmiah
Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi Pteridophyta (paku-pakuan)
Kelas Filicopsida
Sub Kelas Polypoditae
Ordo Polypodiales
Famili Pteridaceae
Genus Adiantum
Spesies Adiantum vevustum.
- b. Deskripsi
adiantum venustum bagian tanaman yang umum digunakan dalam perawatan obat. Ada anekdot yang luas informasi tentang aktivitas biologis adiantum venustum yang meliputi anti kanker, anti bakteri, anti jamur, anti oksidan, anti tumor dan anti inflamasi jenis kegiatan. Daun tanaman dan batang adiantum venustum Don ditemukan mengandung jumlah yang lebih tinggi triterpenoid dan flavonoid. Tinjauan ini terdiri fitokimia tersebut, etno farmakologis dan farmakologis laporan dari A. venustum. Ruang lingkup masa depan tanaman telah ditekankan dengan tujuan untuk mengisolasi gugus bioaktif yang dapat digunakan untuk aktivitas biologis(Deisy :2010).
Daun makrofil
- Ukurannya lebih besar
- Menyirip ganda sampai beberapa kali dengan urat-urat yang bebas, rapat, dan pendek
- Daun yang makrofil (berdaun besar) dengan posisi yang berseling-seling serta daun yang menyerupai kipas.
- Bentuk daunnya bulat telur (membulat), persegi panjang, delta, jajar genjang, dan belah ketupat.
- Susunan daun tumpang tindih ,bersirip tunggal, bersirip ganda, ada juga susunan daunnya pada bagian bawah besar sedang pada bagian ujungnya mengecil sehingga mirip ekor.
- Tekstur daun biasanya lembut dan tipis, tetapi ada juga yang keras dan kaku, dan umumnya berwarna hijau mengkilap.
- Pada bagian daun terdapat tulang daun dan telah mempunyai mesofil (daging daun).
- Tangkai daun gundul sekitar 10-20 cm.
- Anak daun penempatannya bersaing sepanjang poros sirip.
- Daun memiliki mesofil (daging buah), jaringan bunga karang, jaringan tiang dan jaringan daun.
Akar
- Akar dari tumbuhan ini merupakan rimpang tegak, yang akar sejatinya semakin menaik atau memanjat.
- Akar berupa rhizome beruas pendek yang muncul akar-akar berupa serabut.
- Pada ujung akar dilindungi oleh kaliptra atau tudung akar.
- Di belakang kaliptra terdapat titik tumbuh berupa sebuah sel yang berbentuk bidang empat, yang kearah luar membentuk sel-sel kaliptra, sedangkan jika menuju kearah dalam membentuk sel-sel akar.
Batang
- Batang tanaman suplir hitam mengkilat berduri tegak atau semi tegak dan dijumpai sisik-sisik yang lunak atau keras.
- Batang bercabang-cabang dan berupa tongkat (rhizome) yang terdapat banyak daun dengan tingginya sekitar 0,25-1,3 m.
- Susunan anatomi batang terdiri dari epidermis, korteks dan stele. Pada ujung batang terdapat jaringan meristematik yang membentuk akar dan batang.
- c. Sporangium
Reproduksi
Tumbuhan paku (paku suplir) bereproduksi secara aseksual (vegetatif) dengan stolon yang menghasilkan gemma (tunas). Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki daun yang mengandung spora. Reproduksi seksual (generatif) melalui pembentukan sel kelamin jantan/spermatozoid (gametangium jantan/anteridium) dan sel kelamin betina/ovum (gametangium betina/arkegonium). Reproduksi tumbuhan paku juga menunjukkan adanya pergiliran keturunan antara generasi gametofit dan generasi sporafit (metagenesis). Pada tumbuhan paku (suplir) generasi sporafit merupakan generasi yang dominan dalam daur hidupnya(Deisy :2010).
Generasi gametofit dihasilkan oleh reproduksi aseksual dengan spora. Spora dihasilkan oleh pembelahan sel induk spora yang terjadi di dalam sporangium. Sporangium terdapat pada sporofit yang terletak di daun atau batang. Spora haploid (n) yang dihasilkan diterbangkan oleh angin dan jika sampai di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi protalus dan selanjutnya menjadi gametofit yang haploid (n). Arkegonium menghasilkan satu ovum haploid dan anteridium menghasilkan banyak spermatozoid berflagel yang haploid (n). Spermatozoid bergerak dengan perantara air menuju ovum pada arkegonium. Spermatozoid kemudian membuahi ovum. Pembuahan ovum oleh spermatozoid di arkegonium menghasilkan zigot yang diploid (2n). Zigot membelah dan tumbuh menjadi embrio (2n) dan embrio tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n).Berikut metagenesis paku suplir(Deisy :2010)
Morfologi
Suplir memiliki penampilan yang jelas berbeda dari jenis paku-pakuan lain. Daunnya tidak berbentuk memanjang, tetapi cenderung membulat. Sorus merupakan kluster-kluster di sisi bawah daun pada bagian tepi. Spora terlindungi oleh sporangium yang dilindungi oleh indusium. Tangkai entalnya khas, berwarna hitam mengkilap, kadang-kadang bersisik halus ketika dewasa. Sebagaimana paku-pakuan lain, daun tumbuh dari rizoma dalam bentuk melingkar ke dalam (bahasa Jawa mlungker) seperti tangkai biola (disebut circinate vernation) dan perlahan-lahan membuka. Akarnya serabut dan tumbuh dari rizoma(Deisy :2010).
Manfaat
Fungsinya yang utama adalah sebagai tanaman hias yang bisa ditanam di dalam ruang atau di luar ruang. Suplir sangat suka tanah yang gembur, kaya bahan organik (humus). Pemupukan dengan kadar nitrogen lebih tinggi disukainya. Pembentukan spora memerlukan tambahan fosfor dan kalium(Deisy :2010).
Pemeliharaan suplir sebagai tanaman hias harus memperhatikan penyiraman. Kekeringan yang dialami suplir tidak bisa diperbaiki hanya dengan penyiraman karena daun yang kering tidak bisa pulih. Penanganannya adalah dengan membuang seluruh ental yang kering hingga dekat rizoma dan memberi sedikit media tumbuh tambahan. Dalam waktu beberapa hari tunas baru akan muncul(Deisy :2010).
DAFTAR PUSTAKA
Puspitasari,deisy.2010. Adiantum sp (paku suplir). Yogyakarta : universitas ahmad dahlan
Casino Betting | Get up to £100 in Free Bets!
BalasHapusIf you are looking to wager 바카라 사이트 £100 on a sportsbook, you need to read our review to determine worrione which site is 인카지노 offering the best betting experience.